Review ASUS VivoBook S15 S510: Notebook Mainstream Tipis, Ringan, Endless

Desain
Notebook ASUS VivoBook S15 memiliki warna yang dinamakan Icicle Gold. Pada bagian badan atas yang terbuat dari aluminium alloy dapat ditemukan pola bergaris yang sering disebut brushed hairline finish. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.
ASUS VivoBook S15 menggunakan keyboard dengan tipe desain chiclet. Tombol keyboard ditempatkan di kawasan yang sedikit turun dibandingkan dengan body notebook dan diklaim oleh ASUS membuat lebih nyaman saat mengetik. Tombol power pada VivoBook S ini juga kini bergabung dengan tombol keyboard lainnya. Ini membuat notebook tampak lebih rapi. Dan seperti kebanyakan notebook ASUS lainnya, sensor sidik jari ditempatkan pada kotak touchpad sehingga tidak memakan tempat. Touchpad ini pun juga memiliki beberapa fungsi gesture yang memudahkan pengoperasian notebook ini.

Untuk dimensinya, notebook yang satu ini memiliki besar 361.4 x 243.5 x 17.9 mm berdimensi layaknya notebook 14 inci yang memuat layar dengan ukuran 15,6 inci yang memiliki resolusi 1920 x 1080 dengan teknologi bezel yang dinamakan NanoEdge. Untuk bobotnya, ASUS VivoBook S15 memiliki berat sekitar 1700 gram yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk chargernya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

Satu hal yang menarik untuk dibahas adalah penggunaan Endless OS pada notebook yang satu ini. Walaupun ASUS sudah menyediakan driver Windows 10 64 bit untuk VivoBook S15 pada websitenya, tetapi tidak semua ingin menambah biaya untuk membeli OS tersebut. Endless OS menawarkan pengoperasian Linux yang lebih mudah dari distro lainnya. OS ini sudah memiliki 100 aplikasi gratis yang langsung dapat digunakan. Untuk game, bahkan Endless OS sudah memiliki Steam untuk bermain game-game terbaru. Jadi dengan menggunakan Endless OS, pengguna sudah tidak lagi perlu mencari aplikasi Office, editor, browser, multimedia, dan lain sebagainya. Linux juga mengklaim bahwa OS-nya tidak memiliki virus sehingga aman untuk digunakan.

Endless OS yang juga sebuah Linux tentu memiliki harga nol rupiah. Hal tersebut pula yang juga membuat harga notebook yang satu ini dapat dipasarkan di bawah 10 juta rupiah. Walaupun begitu, sistem operasi Windows saat ini sudah memiliki basis pengguna yang besar dan memang memiliki kemudahan-kemudahan tertentu dibandingkan dengan Linux. Jadi, bagi Anda yang ingin mengeluarkan kocek lebih untuk mengganti OS, ASUS sudah menyiapkan driver-drivernya.
Halaman:
1. Pembukaan
2. Desain
4. Kesimpulan