Review ASUS VivoPC K20CD: Desktop PC Rumahan untuk Kebutuhan Multimedia
Desain
ASUS VivoPC K20CD dibalut dengan sebuah casing dari aluminium yang berwarna hitam. Casing tersebut memiliki dimensi yang cukup ringkas, yaitu 381 x 279 x 96 mm untuk menempatkan motherboard ASUS dengan chipset H110 di dalamnya. Dengan bobot hanya 7 kg saja, desktop ini juga bisa dengan mudah dipindah lokasinya kapan pun para penggunanya mau. Casing dengan Chassis 10 liter membutuhkan ruang yang sangat sedikit, tentu memungkinkan untuk menempatkannya di bawah meja atau di samping TV.
Pada bagian depannya, VivoPC masih menggunakan sebuah DVD Writer untuk dapat memainkan konten DVD serta membuat konten apa pun pada DVD+ atau – R. Sayang memang, saat ini Bluray sudah lama beredar di pasaran dan PC ini belum mendukung pemutaran Bluray. Selain itu, pada bagian ini juga bisa ditemukan sebuah slot card reader 6-in-1, dua buah port USB 3.0, sebuah port microphone, dan sebuah port headphone.
Pada bagian kanan dari VivoPC K20CD terdapat lubang ventilasi yang cukup besar. Walaupun cukup besar, ASUS berhasil membuat PC yang satu ini hening saat digunakan. Hal ini juga yang membuat prosesor Intel Core i3 yang ada didalamnya akan menjadi lebih adem karena dapat membuang panas dengan baik.
Tidak banyak yang ditemukan pada bagian kiri dari VivoPC K20CD. Sebuah ventilasi kecil dapat ditemukan pada bagian bawahnya sebagai salah satu solusi untuk memasukkan udara ke bagian dalam casing.
Pada bagian belakangnya dapat ditemukan beberapa port ekspansi. Hal tersebut termasuk dua buah port USB 2.0, dua buah port USB 3.0, sebuah port HDMI-out, sebuah port D-SUB/VGA out, satu buah port RS-232 (COM), satu port RJ45 LAN, port Power Input, dua buah port USB 3.1 type A, dan terakhir adalah Kensington lock. ASUS pun sudah membekali desktop yang satu ini dengan Sonic Master yang diklaim memiliki suara yang lebih jernih.
Untuk VivoPC K20CD, ASUS juga menyediakan sebuah keyboard dan mouse. Keyboard dan mouse yang diberikan menggunakan interface USB 2.0, sehingga akan mengurangi dua port USB 2.0 yang tersedia pada bagian belakangnya. Keyboard yang diberikan merupakan perangkat standar non mechanical yang memiliki desain chiclet. Mouse yang diberikan pun juga merupakan perangkat standar yang memiliki dua buah tombol dan sebuah scroll ditengahnya.
Desktop ini juga datang dengan sistem operasi Windows 10. Sayangnya, ASUS memasukkan beberapa software seperti salah satunya adalah McAfee Anti Virus. Saat diuji, anti virus yang satu ini berhasil membuat desktop menjadi sangat pelan. Kami pun harus melakukan pencopotan software tersebut agar pengujian bisa berjalan dengan baik.
HALAMAN
